Rapor Pemain Manchester United Usai Drama Delapan Gol Kontra Bournemouth: Cunha Menyala, Mbeumo Tenggelam, Heaven Terdiam

pojokgol.net – Manchester United kembali menorehkan malam yang membuat dahi berkerut pada pekan ke-16 Premier League 2025/2026. Menjamu Bournemouth di Old Trafford, Setan Merah justru gagal mengunci kemenangan. Skor akhir 4-4 terasa seperti luka terbuka—ramai gol, sepi kendali.
Bournemouth datang dengan beban berat. Sejak Oktober, kemenangan hanyalah cerita usang. United membaca situasi itu dengan percaya diri. Intensitas ditekan sejak awal, tempo dipercepat, dan aliran bola dibuat agresif. Namun, di balik semangat menyerang, Ruben Amorim sadar betul badai akan datang: beberapa pilar utama bakal absen dalam waktu dekat, dan retakan itu terasa sejak peluit pertama.
Awal laga berpihak pada tuan rumah. Amad Diallo membuka keunggulan lewat sundulan jarak dekat—sebuah salam perpisahan manis sebelum bertolak ke Piala Afrika. Absennya Amad dan Bryan Mbeumo dalam agenda mendatang jelas bukan kabar yang menenangkan bagi United.
Ketenteraman itu tak bertahan lama. Antoine Semenyo dibiarkan berlari tanpa kawalan dari sisi kanan, menusuk seperti pisau panas ke mentega, lalu menaklukkan Senne Lammens. United kembali unggul lewat sundulan Casemiro di tiang jauh, bola mati yang gagal dibendung Djordje Petrovic.
Namun selepas itu, arah angin berubah. Dua gol cepat Evanilson dan Marcus Tavernier di sekitar jeda babak membongkar kerapuhan lini belakang muda United. Tekanan agresif ala Andoni Iraola membuat barisan belakang goyah. United merespons dengan menaikkan tempo dan memasukkan tenaga segar. Gol Matheus Cunha dan Bruno Fernandes sempat menyulut harapan, sebelum Eli Junior Kroupi memadamkannya di menit akhir. Panggung megah, tetapi naskahnya pahit.
Kiper

Senne Lammens – 6
Penjaga gawang muda ini tampil dengan aura berani. Dua penyelamatan krusial di pengujung laga menjadi penahan malu United dari kekalahan telak. Refleksnya tajam, instingnya teruji.
Meski begitu, kebobolan empat gol tak bisa disapukan ke bawah karpet. Ia tampak kurang sigap saat mengantisipasi tendangan bebas Marcus Tavernier, dan kehilangan pijakan pada gol Evanilson. Potensi besar, tetapi malam ini penuh catatan.
Bek

Leny Yoro – 6
Yoro mendapat mandat tak biasa. Ia dimainkan lebih maju, nyaris menyerupai bek kanan, seiring sinyal perubahan skema dari Amorim. Eksperimen yang berani.
Sayangnya, kenyamanan tak kunjung datang. Yoro beberapa kali terlambat membaca ancaman dari sisi melebar Bournemouth. Posisi ini belum terasa alami baginya.
Ayden Heaven – 5
Starter ketiga di liga musim ini, Heaven tampil di tengah krisis bek akibat absennya Harry Maguire, Matthijs de Ligt, dan Noussair Mazraoui. Tekanan besar, panggung berat.
Performanya rapuh. Ruang tembak dibiarkan terbuka, terutama pada gol kedua dan keempat Bournemouth. Kesalahan posisi berujung mahal, dan United harus membayar dengan dua poin yang melayang.
Luke Shaw – 4
Malam yang ingin cepat dilupakan. Shaw kerepotan menahan laju Antoine Semenyo yang seperti bayangan—muncul, menghilang, lalu muncul lagi di tempat berbahaya.
Satu blunder fatal memberi jalan bagi gol pembuka Bournemouth. Ritme tak pernah ia temukan.
Gelandang

Amad Diallo – 8
Sejak menit awal, Amad adalah percikan api. Gerakannya di sisi kanan membuat pertahanan Bournemouth limbung. Lincah, berani, dan penuh niat.
Gol pembuka lahir dari insting tajamnya memanfaatkan umpan Dalot. Saat bertahan, ia pun rela turun jauh, menambal celah. Penampilan komplet sebelum petualangan Afrika dimulai.
Casemiro – 7
Nama lama, peran klasik. Ancaman utama dalam situasi bola mati, dan sundulannya dari sepak pojok Bruno Fernandes kembali berbuah gol.
Ia ditarik keluar setelah satu jam dan harus absen di laga berikutnya kontra Aston Villa akibat akumulasi kartu. Kehadirannya akan dirindukan.
Bruno Fernandes – 8
Sang kapten memegang kompas permainan. Mengatur tempo, menabur umpan matang, dan menjadi otak di balik gol Casemiro.
Saat United tertinggal, ia berdiri paling depan memimpin tekanan. Tendangan bebasnya mengubah skor menjadi 3-3—sebuah deklarasi kepemimpinan.
Diogo Dalot – 6
Kembali diposisikan sebagai wingback kiri, Dalot tampak makin matang. Progresif, rajin naik, dan tak ragu melepas umpan silang.
Salah satu kirimannya menciptakan kekacauan di kotak penalti Bournemouth dan berujung pada gol Amad. Kontribusi senyap, tetapi penting.
Penyerang

Bryan Mbeumo – 5
Top skor United musim ini justru tenggelam. Minim sentuhan bermakna, gagal menyambut umpan terobosan, dan nyaris tak meninggalkan jejak.
Dalam laga seintens ini, ketidakhadirannya terasa. Penarikan lebih awal mungkin layak dipertimbangkan.
Matheus Cunha – 9
Inilah pusat gravitasi United malam itu. Hampir setiap serangan berbahaya melibatkan dirinya. Sempat membuang peluang awal, tetapi tak pernah mengendur.
Gol pentingnya menjadi bukti ketajaman dan mental baja. Dengan performa seperti ini, persaingan lini depan akan memanas, terutama saat Benjamin Sesko kian sering dipercaya.
Mason Mount – 7
Tembakan awalnya memaksa Petrovic bekerja keras. Meski kontribusi menurun seiring waktu, Mount tampak nyaman dengan peran barunya di sisi kiri.
Adaptasinya menjanjikan, meski konsistensi masih perlu diasah.
Pemain Pengganti

Kobbie Mainoo – 6
Masuk di menit ke-60 saat United mengejar ketertinggalan. Bermain tenang, cerdas keluar dari tekanan, meski peluang yang ia ciptakan masih terbatas.
Lisandro Martinez – 6
Menggantikan Luke Shaw, Lisandro terlihat masih mencari ritme. Cedera lutut berat yang baru dilewati jelas meninggalkan jejak. Waktu akan menjadi sekutunya.
Benjamin Sesko – 7
Pergantian taktis yang jitu. Sesko memberi dimensi baru: menahan bola, membuka ruang, dan menyuplai assist untuk gol Cunha. Dampaknya terasa instan.
Joshua Zirkzee – n/a
Masuk di masa injury time. Terlalu singkat untuk dinilai.
Patrick Dorgu – n/a
Masuk di masa injury time. Durasi bermain tak cukup memberi gambaran.
Laga ini bukan sekadar hasil imbang. Ia adalah cermin—tentang potensi yang berkilau, keputusan yang berisiko, dan celah yang masih menganga. United mencetak empat gol, tetapi pulang dengan pertanyaan.
Related Posts
Nico Gonzalez: Pemain Porto yang Jadi Investasi Besar Manchester City untuk Masa Depan
Ruben Amorim Menukangi Manchester United Adalah Petaka
Gianluigi Donnarumma dan Tantangan Memenuhi Standar Pep Guardiola di Manchester City
About The Author
Bayu Hutabarat
Penggemar gila sepak bola manca negara, ikutin artikel saya secara tidak langsung jadi gila sepak bola juga!
