5 Pemain yang Lahir Kembali di Era Ruben Amorim: Dari Casemiro hingga Mount, Manchester United Menyala Lagi!

Casemiro dan Amad Diallo, dua penggawa Manchester United, tampak gembira merayakan gol yang mereka cetak ke gawang Brighton di Premier League musim 2025-2026.
Casemiro dan Amad Diallo, dua penggawa Manchester United, tampak gembira merayakan gol yang mereka cetak ke gawang Brighton di Premier League musim 2025-2026.

pojokgol.net – Manchester United kembali menyalakan bara kejayaannya di bawah tangan dingin Ruben Amorim. Setelah melewati awal musim yang gersang dan penuh kegamangan, kini Setan Merah mengukir tiga kemenangan beruntun di ajang Premier League 2025/2026.

Dengan racikan taktik segar dan pendekatan yang berjiwa modern, Amorim menyalurkan semangat baru ke dalam skuadnya. Transisi permainan yang lebih cair dan intensitas tinggi menjadi fondasi dari kebangkitan ini. Dari tim yang sebelumnya terdampar di posisi ke-14 klasemen, United kini mendaki hingga ke peringkat enam—menatap optimis ke zona empat besar.

Namun yang paling memikat bukanlah hasil di papan skor, melainkan metamorfosis pemain-pemain yang dahulu dianggap kehilangan arah. Amorim berhasil menyalakan kembali bara semangat dalam diri para pemainnya, menciptakan kisah kebangkitan yang menggema di teater impian, Old Trafford. Lima pemain berikut menjadi personifikasi dari perubahan besar yang terjadi di bawah bimbingannya.

Mereka bukan sekadar tampil baik—mereka berevolusi, membawa Manchester United kembali disegani di kancah sepak bola Inggris.

Casemiro: Sang Jenderal yang Terlahir Kembali

Begini nih gaya Casemiro merayakan gol saat Manchester United menghadapi Brighton di Premier League, Sabtu (25/10/2025).
Begini nih gaya Casemiro merayakan gol saat Manchester United menghadapi Brighton di Premier League, Sabtu (25/10/2025).

Di penghujung era Erik ten Hag, Casemiro seolah kehilangan sinarnya. Kecepatan yang menurun dan performa yang tak lagi stabil membuat banyak pihak menilai kariernya mendekati senja. Rumor kepindahan ke Arab Saudi pun sempat berhembus kencang.

Namun, kehadiran Ruben Amorim menjadi titik balik dramatis bagi sang gelandang veteran. Dengan pendekatan taktis yang menonjolkan keseimbangan dan intensitas, Casemiro kembali menemukan ritme terbaiknya. Kini ia menjadi jangkar utama di lini tengah—sosok yang memegang kendali tempo dan memimpin dengan ketenangan. Hebatnya, ketika Casemiro bermain, United hanya kebobolan tiga gol sepanjang musim ini. Sebuah bukti bahwa api kepemimpinan dalam dirinya belum padam.

Matthijs De Ligt: Menara Baja yang Kembali Kokoh

Matthijs de Ligt girang banget merayakan kemenangan Manchester United setelah menumbangkan Real Sociedad di Liga Europa, Jumat (14/3/2025) dini hari WIB.
Matthijs de Ligt girang banget merayakan kemenangan Manchester United setelah menumbangkan Real Sociedad di Liga Europa, Jumat (14/3/2025) dini hari WIB.

Perjalanan Matthijs De Ligt di Old Trafford sempat berliku. Awal kedatangannya diselimuti ekspektasi tinggi, namun performa tidak konsisten membuatnya jadi sasaran kritik. Tetapi di bawah Amorim, pemain asal Belanda itu seolah menemukan tempat yang sesuai bagi naluri bertahannya.

Dengan formasi tiga bek yang disusun Amorim, De Ligt tampak lebih nyaman dan lepas dari tekanan. Ia tampil bak tembok kokoh yang menutup setiap celah, memenangi lebih banyak duel udara dibandingkan bek tengah mana pun di Premier League musim ini. Ketegasan dan karismanya di lini belakang kembali menghidupkan citra pemimpin sejati yang sempat pudar sejak meninggalkan Ajax.

Leny Yoro: Muda, Berani, dan Tumbuh dalam Kepercayaan

Setelah pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa 2024/2025 antara Manchester United melawan Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB, Andre Onana terlihat berjabat tangan dengan Leny Yoro.
Setelah pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa 2024/2025 antara Manchester United melawan Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025) dini hari WIB, Andre Onana terlihat berjabat tangan dengan Leny Yoro.

Cedera sempat menjadi batu sandungan bagi perjalanan awal Leny Yoro di Manchester. Namun, kepercayaan yang diberikan Amorim menjadi pupuk yang menyuburkan potensinya. Bek muda asal Prancis itu kini tampil matang di usia belia, menunjukkan kedewasaan yang melampaui pengalamannya.

Yoro beradaptasi dengan cepat terhadap sistem pressing tinggi dan distribusi bola cepat dari lini belakang. Keberaniannya dalam membaca permainan dan menutup ruang lawan menjadikannya elemen vital dalam struktur pertahanan Amorim. Ia bukan hanya prospek masa depan—ia adalah pilar masa kini.

Amad Diallo: Dari Sayap ke Jalur Baru

Terjadi perebutan bola seru antara bek Liverpool, Milos Kerkez, dengan pemain sayap MU, Amad Diallo, dalam lanjutan Liga Inggris pada 19 Oktober 2025.
Terjadi perebutan bola seru antara bek Liverpool, Milos Kerkez, dengan pemain sayap MU, Amad Diallo, dalam lanjutan Liga Inggris pada 19 Oktober 2025.

Perubahan paling mengejutkan datang dari Amad Diallo. Pemain asal Pantai Gading itu dahulu dikenal sebagai winger lincah penuh kreativitas. Namun, Amorim mengubah arah kariernya dengan menugaskannya sebagai bek sayap menyerang.

Transformasi ini ternyata brilian. Diallo memanfaatkan kecepatannya untuk mengoyak sisi kanan pertahanan lawan, berduet apik dengan Bryan Mbeumo dalam setiap serangan balik. Perannya kini lebih dari sekadar pengumpan—ia adalah mesin yang menggerakkan ritme serangan United. Di tangan Amorim, Diallo menjelma menjadi “senjata rahasia” yang tak terduga dalam formasi 3-4-3 khas pelatih asal Portugal itu.

Mason Mount: Dinamo Baru di Tengah Lapangan

Granit Xhaka dari Sunderland dan Mason Mount dari Manchester United saling berebut bola dalam laga di Old Trafford, 4 Oktober 2025.
Granit Xhaka dari Sunderland dan Mason Mount dari Manchester United saling berebut bola dalam laga di Old Trafford, 4 Oktober 2025.

Musim debut Mason Mount di Old Trafford sempat dicap gagal. Minim menit bermain dan cedera panjang membuatnya terlupakan. Namun Ruben Amorim mengembuskan kembali kehidupan ke dalam kariernya.

Kini Mount tampil dengan peran yang lebih bebas, menjadi motor kreatif yang menjembatani lini tengah dan depan. Ia bergerak dinamis, memainkan peran ganda sebagai pengatur tempo sekaligus pembuka ruang. Meski belum sepenuhnya mencapai performa terbaiknya di era Chelsea, progres yang diperlihatkannya cukup mencolok. Mount kini tampak lebih percaya diri—lebih berani mengambil risiko, dan menjadi simbol kebangkitan kolektif yang digerakkan oleh visi Amorim.

Manchester United di bawah Ruben Amorim bukan sekadar menemukan kembali kemenangan—mereka menemukan kembali identitas. Semangat muda berpadu dengan pengalaman, menghasilkan harmoni baru di Old Trafford. Lima sosok ini hanyalah permulaan dari babak baru yang penuh gairah dalam perjalanan Setan Merah menuju kejayaan.

BACA JUGA: Juventus Resmi Pecat Igor Tudor Setelah 8 Laga Tanpa Menang

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *