Kontroversi AC Milan vs Como di Australia: Globalisasi Serie A atau Tumbalnya Identitas Eropa?

pojokgol.net Kontroversi AC Milan vs Como di Australia Gonjang-ganjing tak terduga kembali menggetarkan jagat sepak bola Eropa. Dua klub Italia, AC Milan dan Como 1907, dirumorkan tengah menyiapkan duel Serie A di luar benua biru, tepatnya di Perth, Australia, pada Februari 2026 mendatang.
Ide yang menyeruak ini bukan tanpa sebab. Stadio Meazza, markas bersejarah Rossoneri, akan dipinjam untuk seremoni pembukaan Olimpiade Musim Dingin. Konsekuensinya, Milan tak bisa menggelar laga resmi di kandang sendiri.
Meski demikian, jalan menuju realisasi rencana penuh sensasi ini jauh dari kata mulus. UEFA melalui Komite Eksekutif bakal menimbang proposal tersebut dalam rapat krusial di Tirana, Albania, Kamis (11/9/2025) sore waktu setempat. Mengacu laporan Gazzetta, hasilnya masih buram dan berpotensi menyalakan bara perdebatan internal.
Walau FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) bersama otoritas Australia sudah melambaikan restu, UEFA tetap menakar gagasan ini sebagai langkah sarat risiko.
Di meja wacana, terbentuk dua kubu besar: sebagian menilainya sebagai pintu emas globalisasi Serie A, sementara pihak lain mencemaskan ide ini justru meretakkan fondasi identitas turnamen Eropa.

Perpecahan di Tubuh UEFA
Potret menarik tersaji di ruang diskusi UEFA. Komite Eksekutif yang berisi 19 anggota plus sang presiden, Aleksander Ceferin, akan menentukan arah. Di sisi pro, Gabriele Gravina, presiden FIGC, diyakini menjadi motor dukungan penuh. Argumennya sederhana: laga Milan–Como di Australia bisa mendongkrak pamor Serie A sekaligus menyedot pundi-pundi finansial.
Namun, kubu penentang semakin lantang. Ceferin dan Komisioner Eropa Glenn Micallef secara terbuka menyuarakan kekhawatiran. Mereka menilai langkah ini berisiko mengikis roh kompetisi Eropa, terutama jika kelak muncul desakan agar satu putaran penuh liga domestik digelar di luar benua. Ketegangan inilah yang membuat hasil rapat semakin sulit ditebak.
Ancaman Efek Domino

Kasus Milan kontra Como sejatinya bukan pionir tunggal. Spanyol sempat mencatat kontroversi serupa ketika Villarreal dan Barcelona mengajukan izin memainkan laga La Liga di Miami, Desember 2025.
UEFA was-was, jika eksperimen Milan–Como lolos, maka efek domino bisa meledak. Liga-liga papan atas lain kemungkinan akan mengikuti jejak yang sama, memindahkan kompetisi domestik ke panggung global. Itulah sebabnya rapat Komite UEFA pada 11 September 2025 mendadak jadi titik simpul bersejarah.
Ada tiga kemungkinan jalan: UEFA mengibarkan lampu hijau dan Serie A menorehkan bab baru di Australia; atau menolak, yang berpotensi menciptakan keretakan dengan FIGC dan kubu pendukung ekspansi; atau, sekadar menunda, yang justru membuat ketidakpastian kian meruncing.
Serie A kini berada di persimpangan: apakah berani melangkah ke panggung dunia, atau memilih menjaga keaslian identitasnya di tanah kelahiran?
BACA JUGA: Manchester United Membidik Maestro Portugal, Fokus Utama Bursa Januari
Related Posts

Emil Audero Bersinar, Cremonese Permalukan AC Milan di San Siro

David De Gea Ungkap Alasan Tolak Klub Inggris: Loyalitas pada Manchester United

Pesan Zlatan Ibrahimovic untuk Santiago Gimenez: Tantangan Baru di AC Milan
About The Author
Bayu Hutabarat
Penggemar gila sepak bola manca negara, ikutin artikel saya secara tidak langsung jadi gila sepak bola juga!