Fans Arsenal Jangan Terlalu Euforia! Meski Menggila di Awal Musim, The Gunners Masih Menyimpan Catatan Kelam yang Bisa Menggagalkan Mimpi Juara

Eberechi Eze, penggawa Arsenal, lagi asyik merayakan gol bareng teman-teman setimnya saat pertandingan Premier League melawan Crystal Palace pada hari Minggu, 26 Oktober 2025.
Eberechi Eze, penggawa Arsenal, lagi asyik merayakan gol bareng teman-teman setimnya saat pertandingan Premier League melawan Crystal Palace pada hari Minggu, 26 Oktober 2025.

pojokgol.net – Arsenal kembali menorehkan kisah menggugah di panggung Premier League. Setelah menuntaskan sembilan laga, pasukan Mikel Arteta kini menempati singgasana klasemen dengan perolehan 22 poin—sebuah awal yang tampak menjanjikan bagi para loyalis Meriam London.

Keunggulan empat angka atas Bournemouth dan jarak enam poin dari duo raksasa Manchester membuat gairah di hati pendukung Arsenal membara kembali. Euforia itu seolah menghidupkan lagi mimpi lama yang sempat padam di musim-musim sebelumnya.

Namun, sejarah berbicara dengan nada hati-hati. Arsenal telah beberapa kali menempuh jalan serupa—menanjak di awal, lalu tersandung saat mendekati garis akhir.

Jejak Luka di Balik Gemerlap Statistik

Ini dia, sang manajer Arsenal, Mikel Arteta.
Ini dia, sang manajer Arsenal, Mikel Arteta.

Pasca era Arsène Wenger, Arsenal seakan terjebak dalam siklus yang berulang: memulai musim dengan semangat membara, namun pelan-pelan kehilangan napas di paruh kedua kompetisi.

Musim 2013/2014 menjadi contoh klasik. Dengan torehan identik—22 poin dari sembilan pertandingan—Arsenal akhirnya harus puas finis di peringkat keempat, jauh dari asa juara.

Lebih memilukan lagi, di musim 2022/2023, saat Mikel Arteta berhasil membawa timnya memimpin klasemen selama 248 hari, mimpi itu runtuh menjelang garis finis. Manchester City, dengan kedalaman skuad yang luar biasa, menyalip di detik-detik krusial dan mengangkat trofi yang seharusnya bisa mereka rebut.

Aura Baru di Emirates Stadium

Viktor Gyokeres dari tim Arsenal terlihat gembira merayakan golnya di pertandingan Premier League melawan Nottingham Forest yang berlangsung di London, Sabtu, 13 September 2025.
Viktor Gyokeres dari tim Arsenal terlihat gembira merayakan golnya di pertandingan Premier League melawan Nottingham Forest yang berlangsung di London, Sabtu, 13 September 2025.

Namun, musim ini menyimpan aroma yang berbeda. Ada sesuatu yang lebih matang di tubuh Arsenal—sebuah keseimbangan antara seni menyerang dan keteguhan bertahan.

Dalam lima laga terakhir, The Gunners tak kebobolan satu gol pun. Lima clean sheet berturut-turut bukan hanya menunjukkan soliditas, tapi juga harmoni antara taktik dan disiplin.

Lebih impresif lagi, dalam empat pertandingan terakhir, mereka hanya membiarkan lawan menciptakan dua tembakan tepat sasaran. Angka itu bukan sekadar statistik kering; itu adalah cerminan dari organisasi permainan yang kian rapi dan konsentrasi yang nyaris sempurna.

Arsenal dan Keajaiban Bola Mati

Aksi selebrasi Declan Rice waktu laga Premier League Arsenal lawan Newcastle, hari Minggu (18-5-2025).
Aksi selebrasi Declan Rice waktu laga Premier League Arsenal lawan Newcastle, hari Minggu (18-5-2025).

Salah satu senjata rahasia musim ini terletak pada situasi bola mati. Arsenal kini menjelma menjadi predator mematikan dalam skema set-piece—entah dari sepak pojok, tendangan bebas, atau lemparan jauh yang disulap menjadi peluang emas.

Transformasi ini tak lepas dari campur tangan tim pelatih yang menitikberatkan detail eksekusi, serta kebijakan transfer cerdas yang memperkaya komposisi tim.

Kedatangan Declan Rice membawa kendali di lini tengah yang selama ini sering goyah. Sementara David Raya menghadirkan rasa tenang di bawah mistar—dengan distribusi bola yang presisi dan insting penyelamatan yang tajam.

Kombinasi antara pengalaman dan darah muda menjadikan Arteta memiliki fleksibilitas luar biasa dalam merotasi skuad tanpa mengorbankan kualitas.

Perjalanan Panjang Menuju Mahkota

Bukayo Saka dan Viktor Gyokeres merayakan gol kedua Arsenal saat melawan Leeds United di Premier League, pada hari Sabtu (23-8-2025).
Bukayo Saka dan Viktor Gyokeres merayakan gol kedua Arsenal saat melawan Leeds United di Premier League, pada hari Sabtu (23-8-2025).

Namun, jalan menuju kejayaan Premier League bukan lintasan yang mudah. Musim ini masih panjang, penuh jebakan yang siap menelan tim yang kehilangan fokus.

Arsenal tahu betul bahwa start cemerlang tak menjamin akhir bahagia. Kuncinya ada pada konsistensi: menjaga mentalitas juara, melindungi pemain kunci dari cedera, dan menyalakan semangat juang hingga pekan terakhir.

Jika mereka mampu mempertahankan kestabilan ini, bukan tidak mungkin sejarah akan berulang—seperti musim legendaris 2003/2004 ketika “The Invincibles” menaklukkan Inggris tanpa sekalipun menelan kekalahan. Dua puluh tahun telah berlalu sejak masa keemasan itu, dan kini Arteta memiliki kesempatan emas untuk menulis bab baru dalam kisah kejayaan Arsenal.

Musim masih jauh dari garis akhir, namun satu hal kini tak terbantahkan: Arsenal bukan lagi tim yang sekadar menjanjikan, mereka telah berubah menjadi entitas yang siap menantang takdir.

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *