Ruben Amorim Menukangi Manchester United Adalah Petaka

pojokgol.net – Manchester United dianggap melakukan kekeliruan fatal kala menyerahkan tongkat kepelatihan kepada Ruben Amorim. Legenda Liverpool, Jamie Carragher, bahkan menandainya sebagai sebuah malapetaka besar bagi klub raksasa Inggris tersebut.
Carragher menilai kiprah Amorim di Old Trafford sudah meluncur ke titik kegagalan mutlak. Ia mendesak jajaran eksekutif Setan Merah untuk tidak berlama-lama dalam mengambil keputusan berani: memutuskan ikatan kerja dengan pelatih asal Portugal itu.
Padahal, kedatangan Amorim kala itu membawa atmosfer penuh gegap gempita berkat reputasinya yang mencorong setelah meraih kejayaan bersama Sporting CP. Namun, ekspektasi tinggi itu justru terhempas jauh dari kenyataan. Musim lalu, United terdampar di posisi ke-15 klasemen Premier League—sebuah catatan yang dianggap memalukan untuk tim sekelas mereka.
Rapuhnya tembok pertahanan menjadi sorotan paling tajam. Sejak kedatangan Amorim pada November 2024, United sudah 21 kali lebih dulu dijebol lawan—rekor paling buruk di antara seluruh klub penghuni Premier League.
Carragher: Amorim dan United Terseret ke Jurang yang Sama
Carragher awalnya percaya bahwa jejak emas Amorim di Sporting CP bisa menyalakan api kebangkitan United. Namun yang terjadi justru parade hasil menyedihkan, yang menyeret klub makin dalam ke jurang kekecewaan.
“Kekalahan ini tak cuma menjadi petaka bagi Manchester United, namun turut menjadi nestapa personal bagi Ruben Amorim,” ujar Carragher dengan mimik pahit.
Menurutnya, problem utama United tidak semata terjebak dalam labirin taktik, melainkan juga ketakutan manajemen untuk menebas simpul permasalahan lebih dini. Semakin lama mereka ragu, semakin pekatlah awan gelap di atas Old Trafford.
“Cepat atau lambat, mereka harus memutuskan nasib sang manajer. Semakin lekas keputusan diambil, semakin baik bagi semua pihak. Sebab seperti saya tekankan, ini adalah bencana bagi klub sekaligus manajer,” tegasnya.
Sorotan Transfer dan Jalan yang Terabaikan

Walaupun United sudah menghamburkan £200 juta demi mendatangkan Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Benjamin Sesko, Carragher menilai belanja besar itu justru menelantarkan kebutuhan inti. Tiang utama pertahanan, yakni bek tengah dan bek sayap berkualitas, tetap tak tersentuh.
“Mereka memang memberinya keleluasaan penuh untuk berbelanja, tapi apa gunanya bila lini pertahanan dibiarkan compang-camping tanpa tambahan bek tangguh?” ujarnya menambahkan.
Kini, Manchester United bersama Amorim akan kembali menguji peruntungan saat menjamu Sunderland di Old Trafford akhir pekan ini. Pertandingan itu diperkirakan menjadi momen krusial, bukan hanya bagi para pemain yang haus pembuktian, tetapi juga bagi masa depan Amorim yang kian goyah di kursi manajer.
Related Posts

Alexander Isak Pilih Liverpool, Tolak Tawaran Fantastis Al Hilal demi Ambisi di Anfield

Chelsea Pantau Alejandro Garnacho namun Ogah Bayar Mahal

Pengakuan Arne Slot Seusai Derby Merseyside: Energi Menipis, Mentalitas Tetap Menyala
About The Author
Bayu Hutabarat
Penggemar gila sepak bola manca negara, ikutin artikel saya secara tidak langsung jadi gila sepak bola juga!