Eks Chelsea Ini Temukan Kandidat Tepat Pengganti Virgil van Dijk di Liverpool

pojokgol.net – Micky van de Ven tengah mencuri perhatian jagat Premier League berkat konsistensinya yang mengesankan bersama Tottenham pada musim ini. Bek asal Belanda ini menunjukkan evolusi signifikan di bawah arahan Thomas Frank, menampilkan kematangan yang sebelumnya sempat tertunda akibat cedera. Van de Ven tampil dengan keberanian, disiplin yang tegas, serta stabilitas yang menjadikannya benteng andalan lini pertahanan Spurs.

Tidak hanya solid dalam menahan serangan lawan, Van de Ven juga kerap memberikan kontribusi ofensif yang patut diperhitungkan. Enam gol dari 16 laga membuktikan bahwa ia bukan sekadar penghalau, melainkan ancaman nyata dalam situasi bola mati. Produktivitas ini semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu bek tengah muda paling menonjol di Eropa.

Performa gemilangnya turut berperan dalam tujuh clean sheet yang berhasil dicatat Tottenham hingga kini. Kehadirannya memberikan keberanian ekstra pada tim, karena kombinasi kecepatan dan kekuatan fisiknya menghadirkan keamanan tambahan dalam transisi bertahan. Banyak penggemar kini menilai Van de Ven sebagai bek paling komplet di Premier League saat ini.

Tak mengherankan bila penampilan impresifnya kembali menimbulkan spekulasi tentang klub-klub besar, termasuk Liverpool, yang sempat dikaitkan dengannya sejak musim panas 2023. Kini, rekomendasi untuk The Reds datang dari salah satu figur berpengaruh dalam sepak bola Belanda.

Boulahrouz Sarankan Liverpool Rekrut Van de Ven sebagai Pewaris Van Dijk

Khalid Boulahrouz, mantan bek Chelsea sekaligus eks pemain timnas Belanda, menekankan bahwa Liverpool perlu bertindak cepat jika ingin menemukan penerus jangka panjang Virgil van Dijk. Menurut Boulahrouz, kualitas Van de Ven telah berada di jalur yang tepat untuk mengisi posisi tersebut di masa depan. Ia menilai kemampuan teknis dan karakter sang pemain memiliki kemiripan kuat dengan kapten Liverpool itu.

Boulahrouz juga mengingatkan bahwa Van de Ven pernah menjadi target Anfield ketika masih membela VfL Wolfsburg. Ketertarikan tersebut muncul karena Jorg Schmadtke, direktur olahraga yang sebelumnya merekrutnya di Bundesliga, melihat potensinya. Sayangnya, momen itu hilang saat Van de Ven memilih Tottenham, namun Boulahrouz meyakini peluang baru tetap terbuka.

Melihat usia Van Dijk yang kini 34 tahun, Boulahrouz menekankan pentingnya regenerasi lini belakang bagi Liverpool. Van de Ven dianggap sebagai kandidat terbaik yang tersedia. Investasi pada bek 24 tahun ini diyakini akan memberikan The Reds bek tengah kelas dunia.

“Saya rasa ia adalah pengganti sempurna Virgil van Dijk, baik di tim nasional Belanda maupun Liverpool,” ujarnya kepada ESPN NL. “Liverpool tidak salah: jika Anda mencari bek tengah kelas dunia dan punya sumber daya, Van de Ven adalah jawabannya.”

“Hal yang sama berlaku bagi tim nasional Belanda. Koeman pasti sudah menyadari bahwa penerus Van Dijk sudah muncul di luar sana,” tambahnya.

Keunggulan dan Kelemahan Van de Ven Versi Boulahrouz

Boulahrouz juga memaparkan alasan mengapa Van de Ven menonjol dalam beberapa musim terakhir. Ia menekankan atribut fisik sang pemain sebagai salah satu yang paling menonjol di Eropa. Kecepatan larinya membuat banyak penyerang enggan bertarung langsung, menjadi modal penting bagi bek modern yang dituntut menguasai ruang luas.

Ketangguhan fisik Van de Ven mendukung gaya permainan agresif Tottenham. Ia mampu mengelola tekanan, memenangkan duel, serta menutup ruang lawan dengan cepat. Boulahrouz yakin insting bertahannya, dikombinasikan kemampuan membaca permainan, membuatnya lebih unggul dibanding rival seposisinya di Premier League.

Meski demikian, Boulahrouz juga menyoroti aspek yang perlu diperbaiki. Penguasaan bola Van de Ven belum mencapai level puncak, dan sesekali terjadi kesalahan yang tidak perlu. Namun, kekurangan ini dianggap wajar mengingat sang pemain masih dalam proses meraih puncak performa.

“Ia benar-benar mengungguli para pesaingnya. Fisiknya kuat dan kecepatannya luar biasa. Lawan bahkan enggan menantangnya,” puji Boulahrouz.

“Penguasaan bolanya masih bisa lebih baik; sesekali ada blunder. Tapi secara keseluruhan, ia luar biasa,” tutupnya.